TIMES BENGKALIS, SURABAYA – Sehari selepas demo di Surabaya pada 29 Agustus 2025, masih menyisakan jejak-jejak kerusuhan. Walau sudah tahap dibersihkan, masih ada puing-puing yang tergeletak di beberapa titik, seperti sisa-sisa pembakaran, sampah air mineral, batu dan kayu yang digunakan dalam demo semalam. 

Beberapa pos polisi di Surabaya pun tak bisa terelakan dari amukan massa. Alhasil sebanyak 10 pos hangus terbakar. Seperti pos di Taman Bungkul, Pos Jagir Wonokromo, pos depan KBS, pos Margorejo, dan sebagainya. Jelas, di sepanjang jalan, Surabaya membara semalam. 

Keadaan Gedung Grahadi yang menjadi pusat aksi juga memprihatinkan. Terpampang jelas kerusakan parah pada pagar besi, lampu taman, tembok samping, paving, bahkan 21 motor pegawai ikut hangus terbakar. 

Pos polisi A. Yani margorejo. (FOTO: Luluk Listiani/TIMES Indonesia) 

Massa yang gagal menerobos masuk lewat gerbang utama, menumpahkan kemarahan dengan membakar motor di area parkir setelah menjebol pagar samping. Api dengan cepat menjalar, sehingga kebakaran area parkir tidak dapat terhindarkan.  

21 rangka motor yang hangus terbakar masih menyisakan bau gosong. Pada siang hari ini, petugas belum memindahkannya karena masih tahap penyelidikan oleh Polda. 

Sejumlah kerusakan juga terlihat dari paving yang dicongkel massa untuk senjata lempar dengan aparat. Massa yang tidak terkendali, melempar apapun yang ada di sekitar dalam bentrok kemarin, seperti lampu jalan dan rambu lalu lintas. 

Pos polisi Taman Bungkul. (FOTO: Luluk Listiani/TIMES Indonesia)

Banyak vandalisme bercoretkan umpatan pada polisi ditemui di beberapa titik. Seperti di Halte Gubernur Suryo, Taman Apsari dan pembatas Jl. Gubeng Pojok.

Keadaan jalan protokol yang sempat lumpuh pun sudah mulai beroperasi. Masih ada beberapa bekas bakaran, terpantau pukul 13.00 jalanan sudah dipadati kendaraan yang melintas, seperti pada ruas Jl. Basuki Rahmat dan Jl. Pangliman Soedirman.

Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait nominal pasti, kerugian ditaksir menyentuh ratusan juta rupiah. Dan, Polda akan terus melakukan penyelidikan mengenai dalang dibalik perusakan fasum. (*)